Big Data: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Pentingnya dan Contoh

Istilah “big data” telah menjadi sorotan utama dalam dunia bisnis dan teknologi informasi. Big Data atau data raya, data raksasa, atau data bandang menggambarkan volume besar data – baik terstruktur maupun tidak terstruktur – yang mengalir dengan cepat dan memiliki beragam format.

Big Data

Namun, bukan sekadar jumlah data yang menjadi fokus utama, melainkan bagaimana organisasi memanfaatkan data tersebut untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas dan strategis.

Pengertian Big Data

Big data adalah suatu rangkaian proses yang terdiri dari data dalam volume besar yang dapat berupa data terstruktur maupun tidak terstruktur, yang digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis. Maha data merupakan hasil dari perkembangan dari sistem database yang telah ada sebelumnya.

Perbedaan yang mencolok antara big data dengan database biasa terletak pada tiga hal, yaitu volume, kecepatan, dan jenis-jenis data yang lebih variatif dibandingkan Database Management System (DBMS) pada umumnya.

Sejarah Big Data (3V – 5V)

5v big data

Awal mula konsep big data mulai mencuat pada awal tahun 2000-an ketika analis industri, Doug Laney, mengartikulasikan definisi maha data yang kini telah menjadi mainstream dengan menggunakan 3V:

1. Volume

Organisasi saat ini mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, Internet of Things (IoT), peralatan industri, media sosial, video, dan masih banyak lagi. Dalam masa lalu, penyimpanan data sebanyak ini menjadi masalah, namun dengan perkembangan teknologi seperti danau data dan Hadoop, beban penyimpanan data dapat diatasi.

Artikel Menarik Lainnya :  11 Aplikasi Terbaik Untuk Analisis Big Data

2. Velocity

Dengan pesatnya pertumbuhan Internet of Things, data mengalir ke bisnis dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memerlukan penanganan secara tepat waktu. Sensor, tag RFID, dan smart meter menjadi pendorong data-data ini yang harus diolah hampir secara bersamaan.

3. Varietas

Data hadir dalam berbagai format – mulai dari data terstruktur yang berupa data numerik dalam database tradisional hingga data tidak terstruktur seperti dokumen teks, email, video, audio, data ticker saham, dan transaksi keuangan.

Di samping tiga V tersebut, ada dua dimensi tambahan yang penting dalam konteks big data:

4. Variabilitas

Selain kecepatan dan beragamnya data, arus data seringkali tidak dapat diprediksi – sering berubah dan sangat beragam. Hal ini menantang, namun penting bagi bisnis untuk memahami tren di media sosial dan mengelola beban data harian, musiman, dan yang dipicu oleh peristiwa tertentu.

5. Veracity

Veracity mengacu pada kualitas data. Karena data berasal dari berbagai sumber yang berbeda, menyatukan, mencocokkan, membersihkan, dan mengubah data di seluruh sistem menjadi tantangan. Oleh karena itu, organisasi perlu menjalin dan mengorelasikan hubungan, hierarki, dan berbagai aspek data agar data tetap terkendali dan dapat diandalkan.

Fungsi Big Data

Fungsi Big Data

Maha data atau big data ini mempunyai 4 fungsi yang sangat penting, penjelasannya sebagai berikut :

Menentukan Penyebab Masalah Secara Real Time

Big data mampu melakukan analisis dan menentukan penyebab suatu masalah yang terjadi di sistem secara real-time. Selain itu, maha data juga dapat mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses penyimpanan data. Hasil analisis ini dapat ditampilkan secara langsung atau disampaikan dalam waktu singkat, sehingga memungkinkan tindakan respons yang cepat.

Artikel Menarik Lainnya :  11 Aplikasi Terbaik Untuk Analisis Big Data

Mengambil Keputusan

Big data dapat dikombinasikan dengan smart device dan sistem seperti Internet of Things (IoT) serta Artificial Intelligence (AI). Fungsinya adalah untuk menerima dan memberikan data serta informasi yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk atau layanan. Contoh penerapannya adalah pada sistem smart city yang menggunakan bantuan AI dan jaringan internet skala besar untuk menghubungkan titik-titik penting di kota, bangunan, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Mendeteksi Anomali dalam Bisnis

Big data berperan dalam mendeteksi anomali atau aktivitas yang berhenti dan menyimpang dengan cepat dan akurat. Hal ini berlaku baik untuk gangguan teknis maupun non-teknis dalam suatu bisnis. Maha data juga membantu dalam membuat perencanaan dan memberikan opsi untuk mengatasi atau mengurangi anomali tersebut, sehingga aktivitas bisnis organisasi atau perusahaan tidak terganggu.

Hemat Biaya dan Waktu untuk Meningkatkan Performa Aplikasi

Menerapkan big data dalam penyimpanan data dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Proses transfer data yang cepat juga mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengoperasikan dan mengelola data. Dengan begitu, peningkatan performa aplikasi dapat dilakukan dengan baik, membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Kenapa Big Data Penting ?

Pentingnya maha data terletak bukan hanya pada seberapa banyak data yang dimiliki. Tetapi lebih pada apa yang dilakukan organisasi dengan data tersebut. Dengan menganalisis data dari berbagai sumber, organisasi dapat mencari jawaban yang memungkinkan untuk mengurangi biaya, menghemat waktu, mengembangkan produk baru, mengoptimalkan penawaran, dan membuat keputusan yang cerdas.

Jadi dengan menggabungkan maha data dengan analitik berkekuatan tinggi, tugas-tugas bisnis yang kompleks dapat di selesaikan dengan lebih efisien, seperti menentukan akar penyebab masalah hampir secara real-time, memberikan kupon di titik penjualan berdasarkan kebiasaan pelanggan, menghitung risiko portofolio secara cepat, dan mendeteksi perilaku curang sebelum memengaruhi organisasi.

Artikel Menarik Lainnya :  11 Aplikasi Terbaik Untuk Analisis Big Data

Apabila kamu memahami potensi besar yang di miliki oleh data raya, data raksasa, atau data bandang, organisasi dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan kinerja bisnis mereka. Dengan data sebagai aset berharga, dunia bisnis tentunya akan mendekati masa depan yang cerah karena informasi yang cermat serta analisis yang mendalam.

Contoh Penerapan Big Data

Contoh Penerapan Big Data

Untuk mengetahui lebih jelas tentang maha data ini, kamu perlu simak contoh dari penerapan data raya, data raksasa, atau data bandang, sebagai berikut

  1. Internet
    Setiap hari, banyak orang terhubung dengan internet dan melakukan pencarian informasi melalui mesin pencari seperti Google. Data hasil pencarian ini termasuk dalam big data yang di miliki oleh Google.
  2. Smartphone
    Smartphone menyimpan berbagai data, seperti riwayat telepon dan lokasi pengguna. Data ini terakumulasi dari penggunaan sehari-hari dan termasuk dalam big data.
  3. Media Sosial
    Setiap unggahan di media sosial, seperti teks, gambar, video, dan audio, di simpan oleh perusahaan media sosial. Semua informasi dan data yang di upload ke media sosial menjadi bagian dari big data mereka.

Dengan adanya contoh-contoh penerapan data raya, data raksasa, atau data bandang di berbagai aspek kehidupan. Maka dapat di simpulkan bahwa big data memainkan peran penting dalam menyimpan dan menganalisis data dengan volume yang besar, berkontribusi dalam berbagai bidang seperti bisnis, pendidikan, dan banyak lagi.

Tinggalkan komentar